Gunung Kawi terletak di Banjar Panaka, Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar Bali. Situs ini berjarak sekitar 30 Km dari Kota Denpasar. Secara geografis Situs Gunung Kawi Berada di daerah aliran sungan Pakerisan pada koordinat 80 25’ 22.65” LS, 1150 18’ 45.93” BT, dan pada ketinggian 469 mdpl. Kompleks Candi Gunung Kawimerupakan salah satu tinggalan arkeologi yang cukup monumental di Bali dan merupakan salah satu bangunan suci masa Bali Kuno yang terletak
di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan.
Situs Gunung Kawi dapat dikelompokkan menjadi dua yakni kelompok candi tebing dan kelompok ceruk pertapaan. Candi Tebing Gunung Kawi dipahat pada tebing cadas, berjumlah sepuluh candi terdiri atas tiga kelompok yaitu: kelompok lima candi, kelompok empat candi, dan sebuah candi yang dikenal dengan candi ke-sepuluh. Kelompok lima candi terdiri atas lima candi yang dibangun berderet, terletak di sebelah timur sungai Pakerisan menghadap kebarat. Pada candi terbesar (No1 paling utara) terdapat tulisan Kediri Qwadrat “aji lumah ing jalu” artinya raja yang dicandikan di jalu (Pakerisan). pada candi No 2 dari utara terdapat tulisan Kediri Qwadrat “rwa nakira” artinya dua anaknya.
Baca Juga : Destinasi Wisata Monkey Forest

Kelompok empat candi terdiri atas empat candi yang dibangun berderet terletak di sebelah barat sungai Pakerisan menghadap ke timur berhadapan dengan kelompok lima candi. Sedangkan, candi kesepuluh adalah sebuah candi yang terletak di sebelah barat daya sekitar 500 meter dari kelompok lima candi. Candi kesepuluh ini berada di sebelah barat suangai Pakerisan menghadap ke timur dan tempat ini oleh masyarakat disebut Bukit Gundul.
Kelompok empat candi terdiri atas empat candi yang dibangun berderet terletak di sebelah barat sungai Pakerisan menghadap ke timur berhadapan dengan kelompok lima candi. Sedangkan, candi kesepuluh adalah sebuah candi yang terletak di sebelah barat daya sekitar 500 meter dari kelompok lima candi. Candi kesepuluh ini berada di sebelah barat suangai Pakerisan menghadap ke timur dan tempat ini oleh masyarakat disebut Bukit Gundul. Berdasarkan studi paleografi atas tulisan Kediri Qwadrat pada kelompok lima candid an candi kesepuluh, diduga Candi Gunung Kawi dibangun pada abad XI Masehi.
Bangunan ceruk pertapaan adalah berbentuk ceruk-ceruk pertapaan yang dipahat pada tebing cadas. Ceruk ini ada yang dibangun mengelompok da nada yang berderet. Ceruk pertapaan yang mengelompok terletak disebelah selatan kelompok lima candi. Ceruk ini menghadap kebarat dilengkapi dengan sebuah pintu masuk (gapura). Ceruk-ceruk pertapaan ini terdiri atas tiga bagian yaitu bagian utara, bagian tengan, dan bagian selatan. Masing-masing bagian terdapat pintu sebagai penghubung antara ceruk yang satu dengan yang lain. Bagian utara dapat dicapai melalui sebuah pintu yang menghadap ke selatan, di dalamnya terdapat dua ceruk yang berhadap-hadapan. Ceruk utama berbentuk gua dengan pintu masuk menghadap ke barat. Pada bagian dalam ceruk utama terdapat sebuah altar batu yang memanjang.
Selanjutnya, pada bagian tengah terdapat lima ceruk yang dibagi menjadi beberapa ruangan, satu ceruk berada di tengah-tengah dikelilingi oleh empat ceruk lainnya yang berada di bagian timur, utara, barat dan selatan dengan posisi berhadap-hadapan. Ceruk pada bagian selatan dapat dicapai dari bagian tengah melalui sebuah pintu dan ceruk ini menghadap ke barat (ke luar). Ceruk pertapaan lainnya, merupakan ceruk yang berderet di sebelah tenggara ceruk pertapaan mengelompok, dikelompok empat candi dan di kelompok candi kesepuluh.
[…] Baca Juga : Destinasi Wisata Pura Gunung Kawi […]